Kamis, 02 Juni 2011

sunscreen gel

Sinar matahari siapa takut!!!
Epiphytic red algae of the order Ceramiales from mangroves and salt marshes (nine species from Bostrychia, three from Stictosiphonia and four from Caloglossa) produce varying levels of the UV-absorbing compounds mycosporine-glycine, shinorine, porphyra-334, palythine, asterina-330 and palythinol, a suite of substances chem- ically assigned as mycosporine-like amino acids (MAAs). Mean MAA levels varied from 0.02 to 12.8 mg g−1 DW in field-collected and laboratory cultured specimens. While in field samples of Bostrychia montagnei Harvey, Bostrychia radicans (Montagne) Montagne and Caloglossa apomeiotica J.West et G.Zuccarello MAA concentra- tions were generally higher compared to cultured plants of the same taxa, Bostrychia tenella (Lamouroux) J.Agardh did not show such a difference. Catenella caespitosa (Withering) L.Irvine, Catenella impudica (Montagne) J.Agardh and Catenella nipae Zanardini (Gigartinales, Caulacanthaceae) produce two novel UV-absorbing com- pounds: MAA-1 (1.4–4.3 mg g −1 DW) and MAA-2 (0.1–1.0 mg g−1 DW), which absorb at 334 nm and 320 nm, respectively. In laboratory culture of Bostrychia moritziana when photosynthetically active radiation (PAR) was increased from 20 to 40 µmol photons m−2 s−1 , the total level of palythinol increased by 85% (from 2.0 to 3.7 mg g−1 DW). In a culture of Caloglossa leprieurii when PAR was increased from 40 to 80 µmol m−2 s−1 the porphyra- 334 content increased by 77% (from 3.1 to 5.5 mg g−1 DW). Extremely high MAA contents of >30  mg g−1 DW were detected in mature tetrasporangial sori prepared from two isolates of laboratory-cultured reproductive Calo- glossa apomeiotica compared to vegetative plants (about 10 mg MAAs g−1 DW) indicating tetraspores loaded up with UV-sunscreens. All data demonstrate that mangrove red algae contain high MAA concentrations, particularly the reproductive structures, and hence these compounds may act as biochemical photoprotectants against exposureto UV-radiation.
                                        


Sunscreen Gel
Formula Standar
Formula Pembanding
Formula modifikasi
N.Bahan
Fungsi
Kons
N.bahan
Fungsi
Kons
N.bahan
Fungsi
Kons
Sunscreen
Sunscreen agent
5 %
La Tulipe, Sunscreen Gel, SPF 17
UV A*
Sunscreen agent
4 %
1,2,6-hexanetriol
Basis, humektan
15 %
UV B*
Sunscreen agent
7,5 %
Distilled water
Solvent
80 %
Water


Carbopol 934
Emulsifying agent, viscosity increasing agent
0,1 %
Carbomer
Gelling agent
1,5%
NaOH 10%
Buffering agent
0,42%
TEA*
Alkalizing agent, emulsifying agent
3%


Gliserin*
Humektan, emolien
15%
Tokoferol asetat*
Melindungi kulit dari radiasi sinar UV
0,02%
Nipagin*
Pengawet
0,18%
Harry’s 7th p. 252
Nipasol*
Pengawet
0,02%










Alasan:
1. Sunscreen diganti dengan kombinasi UV A dan UV B karena merupakan kombinasi yang baik untuk mencegah radiasi sinar matahari pada kulit (Md 28th, p. 1495)
2. Sebagai pengganti NaOH 10% diganti dengan TEA karena TEA merupakan pengemulsi yang baik untuk membentuk komposisi yang baik bagi carbomer. Perbandingan Carbomer:TEA=1:2 (Cosmetic & Toiletry 2nd ed.-Vol 1, p. 804)
3. 1,2,6-hexanetriol diganti dengan gliserin karena gliserin juga berfungsi sebagai humektan dan emolien (HPE 5th ed., p. 301)
4. Penambahan tokoferol asetat dapat menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit, mencegah proses panuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar UV (id.wikipedia.org/wiki/vitamin_E)
5. Sebagai pengawet digunakan Nipagin dan Nipasol






Hand and body lotion
Formula Standar
Formula Pembanding
Formula modifikasi
N.Bahan
Fungsi
Kons
N.bahan
Fungsi
Kons
N.bahan
Fungsi
Kons

Vaseline Hand and Body lotion
Carbomer

0,17%
Nipagin

0,15%
Nipasol

0,17%

Mineral oil

3,43%

PG

0,69%
Cosmetic&Toiletry 2nd vol 6 p.218
Disodium Edetate

0,09%
Gliserin

4,29%
Lanolin alkohol

0,42%
Stearic acid

1,71%
Gliseryl stearate

0,43%
Silicon oil

8,57%
Squalene*

2,57%
TEA

0,86%
Aqua

76,45%
Fragrance

qs









Alasan:
Cetyl alkohol diganti squalene krn masing” memiliki fungsi yg sama, selain itu squalene dpt meningkatkan permeabilitas kulit, sehingga lotion dapat bekerja lbh cepat.


  • Lightening Cream (tipe o/w)
Formula standart

Formula Pembanding
Formula modifikasi
Fungsi
(Harry’s Cosmeticology P.268)
(Pond’s white beauty cream o/w)
Mineral oil 5%
HPE 5’th P.471
Propilen Glikol 5%
HPE 5’th P.624
Metil Paraben 0,18%
HPE 5’th P.466
Propyl Paraben 0,02%
HPE 5’th P.629
Stearyl Alkohol 2%
HPE 5’th P.740
Ekstrak timun 5%

Glyceryl Stearat 14,5%
HPE 5’th P.308
Sodium Lauryl Sulfat 2,5%
HPE 5’th P.687
Isopropyl Myristate 2%
HPE 5’th P.374
Stearyl Stearat (stearat acid) 2%
HPE5’th P.738
Air 61,8%

Alasan:
  • Ekstrak Timun dipilih karena bersifat alami dan tidak memberi efek samping pada kulit, sebagai lightening agent (1-5%)
  • Metyl Paraben ditambah dengan propil paraben untuk mengurangi efek samping dengan aktivitas antimikroba yang sama besarnya bila dipakai salah satunya.

Lightening Lotion (Tipe o/w)
Formula standart

Formula Pembanding
Formula Modifikasi
Fungsi
(Harry’s Cosmeticology P.268)
Purbasari lotion
Mineral oil 2,5%
HPE 5’th  P.471
Isopropil Mirystate 2,5%
HPE 5’th P.374
Cetyl alkohol 1%
HPE 5’th P.156
Propilen Glikol 5%
HPE 5’th P.624
Sodium Lauryl Sulfat 2%
HPE 5’th P.687
Gliceryl Sterat 3%
HPE 5’th P.308
Cucumber Ekstrak 5%

BHT 0,1%
HPE 5’th P.81
Nipagin (Metil Paraben) 0,2%
HPE 5’th P.466
Nipasol (Propil Paraben) 0,05%
HPE 5’th P.629
Dimeticon 2%
HPE 5’th P.244
Sodium Metabisulfit 0,5%
HPE 5’th P.689
Cetearyl alkohol 1,6%
HPE 6’th P.150
Aquadest 74,55%

Alasan:

  • Whitening Cream (Tipe w/o)
Formula Standart
Formula Pembanding
Formula Modifikasi
Fungsi Bahan
Cosmetic an Toiletry Formulation 2nd edition, vol 4 P.266
Citra Lasting White Extra
Mineral oil 15%
HPE 5’th  P.471
Beeswax 0,5%
(Wikipedia)
Ceresin waxm0,5%
HPE 6’th P.148
Sorbitol 27%
HPE 5’th P.718
Gliseryl Monostearat 3%
HPE 5’th P.308
Nipagin 0,18%
HPE 5’th P.466
Nipasol 0,02%
HPE 5’th P.629
Propilen Glikol 2%
HPE 5’th P.624
BHT 0,07%
HPE 5’th P.81
Tween 80 (polysorbat 80) 0,5%
HPE 5’th P580
Arbutin 1%
http://indonetwork.co.id/kirana_kencana/523305/arbutin-whitening-cream.htm
Alasan:
  • Penurunan konsentrasi gliseril monostearat
  • Penambahan beeswax dikombinasi dengan borax agar tidak bau dan tidak teroksidasi
  • Ditambah konsentrasi mineral oil dan tween

Nama sediaan : moisturizing cream o/w
Standart
pembanding
Modifikasi
N bahan
Fungsi
konsentrasi
N bahan
Fungsi
()
N bahan
Fungsi
[  ]
Stearic acid
Hpe6th,p697
4%
Stearid acid


Stearic acid
Emulsifying agent
5%
Cetyl alkohol
Emulsifying agent, stiffening agent
0,5%
Sodium hydroxide
Alkalizing agent

Gliseryl monostearat (*)
Emulsifying agent
3%
Mineral oil
Hpe6th hal445
20%
Metyl steare
Emolient, skin conditioning

Mineral oil
Emolien
20%
Amphisol
(DEA-cetyl phosphate)
Surfaktan anionic
2%
Phenoxy alkohol
Anti microbial

Tea(*)
Alkalizing agent
1%
Propelene glycol
Humektan
3%
perfume
pengharum

Propylene glycol
humektan
3%
nipagin
Pengawet
qs
nipagin
pengawet

perfume
pengharum
Qs
nipasol
nipasol

nipagin
pengawet
0,18%
Water
Solven
68,5%
Water
solven

nipasol
0,02%






water
solven



















Tipe emulsi: o/w
Cosmetic and toiletry formulation 2nd ed-vol 1, p233
Hydromoisturizing cream
Tipe emulsi:o/w
(citra hazeline lasting cool snow)
Bentuk sediaan: moisturizing cream
Tipe emulsi o/w
Alasan pemilihan
Gliseeryl monostearat
Penambahan gliserol monostearat ini dimaksudkan setelah terjadi reaksi penyabunan antara Tea + asam stearat menjadi TEA stearart akan membentuk emulsi yang stabil tetapi setelah beberapa lama cenderung menjadi kental dan membentuk gel
TEA
Digunakan untuk emulsifier dan surfaktan juga berfungsi sebagai penyeimbang ph dalam bergai produk kosmetik mulai dari pembersih krim dan susu , lotion kulit, gel mata, moisturizer, shampoo dll . TEA adalah basa kuat dengan konsentrasi 1% memiliki ph sekitar 10, dimana ph kulit dibawh ph 7 (http://en.wikipedia.org/wiki/triethanolamin)  

V1.Bentuk sediaan dasar
Bentuk:krim o/w
Definisi: -cream: bentuk sediaan setengah padat, mengandung 1/lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai(FI IV hal 6)
-cream tipe o/w: krim ini mudah dibersihkan dari kulit, dapat dicuci dengan aie, emulgator untuk membentuk emulsi, umumnya dapat larut dalam air yang mudah dibasahi dengan air (scoville’s the art of compounding ed IX, p 266-269)
Persyaratan umum
-memiliki basis yang terdiri dari campuran minyak dan air dalam propersi tertentu                                                                  - menggunakan emulsifier untuk menjaga konsistensinya
2. Bentuk sediaan terpilih
Bentuk sediaan: moisturizing cream
Definisi: sediaan kosmetik yang digunakan dengan maksud menormalkan jumlah air yang terdapat pada kulit sehingga diperoleh kulit yang lembut dan lembab (harry’s and cosmeticology ed7, p62)
Persyaratan umum
-          Mudah dioleskan secara meratapada kulit dan membentuk lapisan tipis
-          Tidak mengeritasi kulit
-          Permukaan halus, homogeny, tidak mengandung partikulat keras dan tajam
-          Tidak menodai pakaian
-          Sifat2x sediaan tidak berubah selama penyimpanan
-          (cosmetic sciene and technology,vol 3,p575)
Cara pembuatan
1.       Fase minyak: Lelehkan stearic acid dan gliseryl monostearat dalam WB 70derajat celcius ad leleh
2.       No1 di+ mineral oil di+ TEA aduk ad homogen masukkan mortir panas
3.       Fase air: nipagin+nipasol larutkan dengan propilen glikol +air 40ml panaskan B 70 derajat celcius
4.       Fase air masukkan no 2 dlm mortar panas aduk kuat + sisa air ad 120 (panas)
5.       Dinginkan campuran smp <35 derajat celcius + parfume
6.       Masukkan dalam wadah



no
Sinonim
Bahan pengganti




1
Stearic acid
Cetyl acetic , pearl stearate emersol




2
Cethyl alcohol
Ethol avol. Crodasol c70




3
Gliseryl monostearat
Stepan ems




4
Amphisol
DEA-cetyl phosphate




5
Mineral oil
Paraffin liquidium




6
TEA
Triethanolamin,tealan




7






8






9






10







Whitening and lightening
Formula Standart
Formulasi Pembanding
Formula Modifikasi
Nama bahan
Fungsi
[ ]
Nama Bahan
Fungsi
[]
Nama Bahan
Keterangan
[]
Arlacel 165
(gliseril stearat& PEG 100stearat
Emulsifier non ionic, surfaktan
(www.croda.com)
8%
Water
Solvent

gliseril monostearat;
asam stearate
Arlacel 165(10%gliseril monostearate,90%PEG100 stearate )
PEG100 dibuat dengan mengkombinasikan minyak alam dengan asam stearate untuk membentuk ester larut air atau secara sintetik dapat dibuat dengan mengkombinasikan oxirane (etilen dioksida) dan asam lemak (asam stearat)
6%
3%
C%t 2nd ed vol 1,p195
Crodamol CSP
Cetostearil palmitat
emulsifier
4%
Buthelyn alcohol
Solvent

Cetostearil alkohol

4%
Liq base CB 3929
(mineral oil & lanolin alcohol)
Emolien, emulsifying agent, plastisizer
4%
Isonoyl isonoate
Emolien

Mineral oil;
Setil alkohol
Pada formula baby o/w
Cosmetic&toiletry 2nd ed, vol1, p54
5%
4%
Crodalan IDL
(isopropyl lanolat)
emolien
2%
Cetyl alcohol
Emulsifying agent

Isopropil miristat

20%
Polycol 15 (ester PEG dari lanolin alcohol dengan harga etoksitat rata2x 15)
Dispersing agent, emulsifier o/w, wetting agent
3%
Lanolin alcohol

Tween 80;
Span 60
HLB polychol 15=12,7
0,2%
0,3%
Setil alcohol
Emolien, emulsifying agent, stiffening agent, water absorption
1%
Soluble collagen
Menjaga elastisitas kulit

Setil alkohol
-
1%
Nipagin
pengawet
0,05%
Squalen
Skin moisturizer

Nipagin
-
0,05%
Nipasol
0,15%
Morus bombycis roat extract
Lightening / whitening antioxidant

Nipasol
-
0,15%
Propilen glikol
humektan
5%
Glyserin
Humektan

Propilen glikol
-
5%
Kelzan
(xathan gum)
Viscosity increasing agent
2%
Urea
Skin moisturizer

Veegum
(Mg Al Silikat)
Viscosity modifier 2–10 %
(HPE, p.394)
2%
Na metabilsufit
Antioksidan
0,1%
Sacharide 
Humektan

Na metabisulfit

0,1%
Asam askorbat
Antioksidan, stabilizer,
O,1%
Magnesium aspartate
Chelating agent

Asam askorbat
Lightening agent
5%
Hidrokuinon
BA pemutih kulit
2%
Glycine
Buffering agent

-
Diganti Arbutine
3,77%
Air
solvent
64,4%
Alanine
Antioksidan

Air


Parfum
Pengharum
Qs
Creatine
Skin conditioning

Parfum

Qs



PEG 40 hydrogenated castor oil
Emolien







Trideceth-9
Emulsifying surfaktan







Bisabolol
Skin conditioning







Ascorbyl dipalmitate
Antioxidant







Panthenol
Skin conditioning







Glyceril stearate
Emolien, emulsifying agent







PEG 100 stearate
Emulsifying agent







Dimethicone
Antifoaming agent, emolien (hpe5th, p586)







Potato starch modified
Viscosity
Controlling







Allantoin
Melembutkan & melembabkan kulit (md28th,400)







Titanium dioxide
Uv filter




Skin lightening cream, harry sp.269
Bentuk:
Alumina
Opadcifying viscocity controlling




Silica




Sodium polyacrylate
Emulsion stabilizing




Cetearyl ethylher xanoate
Emolien, skin conditioning





IPM
Emolien





Dea-cetyl fosfat
Emulsifying, surfaktan





Ethyl hexyl palmitate
Sunscreen agent





Sodium lactate
Anti microbial, emulsi fying







Ginko biloba leayes extract
Skin conditioning





Sodium PCA
Melembabkan kulit





Betaine
Humektan, skin conditioning





sorbitol
Humektan





Proline
Skin conditioning





serine
Skin conditioning





treonin
Antistatic





Glutamic acid
Buffering agent





Hydrous alsilikat
Absorben opacifying





Lactid acid
Acidifying agent





Aluminium
Absorben, anti  caking





Starch octenyl succinate
Viscosity controlling





Almond oil
Emolien, oleaginous vehicle





Tocopherol acetate
Antioksidan





Glikoprotein
Nutrisi kulit





Retynyl palmitate
Melembutkan & melembabkan kulit





Xanthan gum
Viscosity increasing agent





Phenoxy alkohol
antimicrobial





Metyl aparaben






Ethyl paraben
Pengawet





Propyl paraben





Butyl paraben





Parfume
Pengharum





Bentuk: krim o/w
Biokos Night radiance cream





Bentuk sediaan dasar
a.       Bentuk:krim o/w dan w/o
Krim adalah padatan atau emulsi semipadat, dan dapat diaplikasikan untuk produk non cairan seperti wax-solvent-based mascaras,liquid eyeshedow dan ointments
(harry’s cosmeticology,P50)
Syarat umum krim
-kandungan minyak sedang
-kadang sangat berminyak tetapi mudah menyebar
-bentuk w/o atau o/w
b.      Bentuk sediaan terpilih
Bentuk:krim pemtih dan pencerah
Krim pemutih adalah sediaan yang digunakan dengan 2 jalur untuk mencerahkan warna kulit dengan mereduksi pigmentasi: menghilangkan warna melamin /warna gelap dan mencegah pembentukan melamin (harry”s and cosmeticology p 266)
Syarat umum (harrys cosmeticology ,P50)
-kandungan minyak lebih banyak agar dapat menembus stratum basale
(tempat target obat)
PH netral
-mengandung surfaktan u/ meningkatkan penetrasi
-ph netral
-mengandung surfaktan u/meningkatkan penetrasi
- mudah menyebar




Cara pembuatan
1.       Kembangkan Veegum dalam air panas
2.       Larutkan nipagin nipasol dalam propilen glikol
3.       Fase minyak: cetostaryl alcohol, cetyl alcohol, gliseril monostearat, as stearat, sebagian mineral oil
4.       No 1,2,3 masukkan mortar panas
5.       Arbutin levigasi dengan campuran tween 80 dan span 60
6.       No5 di + campuran vit c+ air
7.       No6+campuran Na metabisulfit + air
8.       No & masukkan dalam no $ aduk ad terbentuk krim

Lightening and whitening lotion
Standar harrys cosmetikology p.268
modifikasi
Lexemul AS
Emulsifying agent
5%
Gliseryl stearat
(lexemul AS)
Emolient,emulsifying agent
5%
Mineral oil
Emolient
2,5%
Sodium lauryl sulfat
Emulsifying agent,surfaktan
0,9%
IPM
Emolient
2,5%
Mineral oil
Basis minyak
2,5%
Cetil alkohol
Emulsifying agent
1%
IPM
Emulsifying agent,alkalizing agent
2,5%
Brij 35
(polyoxyethylene alkyl eter)
Emulsifying agent,wetting agent,surfaktan
0,9%
Cetil alkohol
Emolient,emulsifying agent
1%
Water

79,85%
Tween 80
Emulsifying agent,surfaktan
0,9%
Propilen glikol
humektan
5%
Propilen glikol
Humektan
5%
Sodium lauryl sulfat
Surfaktan
0,9%
Sodium metabisulfit
Antioksidn
0,15%
Sodium metabisulphite
antioksidan
0,15%
As.askorbat
Lightening agent
5%
Hidrokuinon
Whitening agent
2%
Arbutin
Whitening agent
1%
Citric acid
Antioksidan
0,1%
Metil paraben
Pengawet
0,18%
As.askorbat
Lightening agent
0,1%
Propil paraben
Pengawet
0,02%



water
Pelarut
71,65%
Bentuk sediaan : lotion
Tipe emulsi : o/w
Bentuk sediaan : lotion
Tipe emulsi : o/w
Pembanding: vaselin lotion o/w

Modifikasi bahan utama:
1.       Hidrokuinon diganti dengan arbutin karena arbutin punya sifat citotoksik yang jauh lebih sedikit
2.       Efek iritasi lebih ringan
3.       Arbutin merupakan suatu bahan natural yang berasal dari alam
4.       Mekanisme kerja arbutin tidak sampai menghambat RNA, berbeda dengan hidrokuinon yg menghambat sintesa RNA dan DNA (cosmetic formulation of skin care product,2006)
5.       Lexemul AS dibuat kombinasi antara gliseril stearat dan sodium lauryl sulfat
6.       Brij 35 diganti tween 80 karena dapat mengiritasi kulit
7.       As.sitrat dihilangkan karena sudh ada 2 antioksidant dan pasda as.askorbat dinaikkan kadarnya dari 0,1% menjadi 5% karena bs berfungsi juga sebagai lightening agent (harrys,p.901 HPE p.537)
8.       Perbandingan gliseril stearate dan sodium lauryl sulfat (4,5 : 0,5)

Cara pembuatan:
Fase minyak                                                                       fase air


 




                                Mortir panas aduk ad kuat ad homogen
Apabila sudah terbentuk emulsi halus, dinginkan pada suhu 50-55 dg tetap diaduk


                                Masukkan sisa air sambil diaduk


                                Di+ arbutin dan as.askorbat ad homogen

Cleansing lotion w/o
Formula standar
Formula modifikasi
Mineral oil 15 %
Beeswax 0,50 %
Ceresin wax 0,50 %
Sorbo 27 %
Arlacel 186 (=gliserol monooleate+pg) 3%
Tween 80 0,50 %
Water 53,5 %
Preservative qs
Mineral oil 15 %
Beeswax 0,50 %
Ceresein wax 0,50 %
Sorbitol 27 %
Gliseril mono stearat 3 %

Tween 60 0,5 %
Nipagin 0,18 % + nipasol 0,02 %
Propien glikol 2%
Water 48,73 %
Bahan aktif= lime extract 0,4%


Masssage cream

Keterangan
Bahan
Fungsi bahan
Formula std (harry’s cosmeticology p.71)
Bentuk sediaan cream w/o
- PEG 40 stearat 5% (polyoxyethylen stearat)
- light mineral oil 24% (light liquid paraffin)
-stearic acid 15%
-lanolin 2% (adeps lanae)
-beeswax 2%

-sorbitol 10%
- perfume
- water
- preservative

- hpe 5th p 586

- md 28th p 1034, hpe 5th p 474)
- hpe 4th p 615
- hpe 5th p 399
- hpe 5th p 817, md 28th p 1065
- hpe 5th p 718
Formula pembanding (viva cosmetics)
- mineral oil
(parafin liquid)

- vaselin album
- cetyl alkohol
- gliseril stearat
- BHT
-stearic acid
-methyl paraben 
-propyl paraben
-perfume
-aqua
- hpe 5th p 471, md 28th p 1063

-hpe 2th p 331
-hpe 5th p 155
-hpe 2th p 609
-hpe 5th p 81
-hpe 4th p 613
-hpe 5th p 467
- hpe 5th p 629
Formula modifikasi
- borax 0,8%
-mineral oil 20%
-vaselin album 15%
-lanolin 5%
-beeswax 16%
-BHT 0,1%
-cetyl alkohol 4%
-na benzoat 0,3%
-sorbitol 10%
-perfume q.s
-water 28,8%
-hpe 6th p 633






-hpe 5th p 662

Alasan :
-Borax sbg buffering agent untuk menstabilkan ph sediaan, agar sediaan tdk mudah cair. Kombinasi borax-beeswax untuk membuat sediaan lebih menempel pada kulit  (sulit tercucikan air) à (harry’s cosmeticology p 59)
-Vaselin album ditambahkan karena bila lanolin digabungkan dgn vaselin album, cream akan mudah berpenetrasi kedalam kulit (hpe 6th p379)
-BHT untuk mencegah oksidasi/ ketengikan dr minaral oil
-na benzoate krn ph dr na benzoate lebih cocok pada kulit



































Nail cream
Standart (toiletri volume 5 hal 201)
modifikasi

Lanolin 5%
Gliserin 2,5%
Cera alba 2,5%
Gliseril monostearat 2,5%
Cetil alkohol 4%
Parrafin wax 2,5%
Vaselin white 15%
Olive oil 3%
Tocopherol 4%
Water 55,8%
Metil paraben 0,18%
Propil paraben 0,02%
Propilen glikol 3%




Sunscreen  lotion w/o
Standar (harrys cosmetikology p.254)
modifikasi
Sunscreen 3%
Cetil alcohol 1%
Gliseril monostearat 16%
Sesame oil 10%
Giserin 7%
Water
Antioksidant
Parfume dan pengawet
UV B 5%
Gliseril monostearat 2,5%
Cetil alcohol 1%
Mineral oil 20%
Sesame oil 10%
Gliserin 29%
Water 31,7%
BHT 0,1%
Nipagin 0,18%
Nipasol 0,02%
Carbomer 0,3%
TEA q.s

1.       Konsentrasi gliseril monosterat diturunkan dan % gliserin ditingkatkan dan mineral oil ditingkatkan
2.       Emulsifying agent ditingkatkan agar sediaan tidak pecah
3.       UV B untuk menambah daya sunscreen agent


silakan mencoba!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar